Jumat, 13 November 2015

Jamu Sebagai Herbal Medicine Asli Indonesia

Jamu adalah obat tradisional (Herbal Medicine) Indonesia yang telah dipraktekkan selama berabad-abad di masyarakat Indonesia untuk menjaga kesehatan dan mengobati penyakit. Meskipun modern (konvensional) obat menjadi semakin penting di Indonesia, jamu masih sangat populer di pedesaan maupun di perkotaan. Berdasarkan penggunaan jamu tradisional sedang dikembangkan menjadi bentuk yang rasional terapi, oleh praktisi herbal dan dalam bentuk phytopharmaceuticals. Jamu telah memperoleh manfaat potensial, baik secara ekonomi maupun secara klinis. Kami disurvei tanaman yang paling sering digunakan dalam jamu yang juga telah diteliti mengenai konstituen mereka dan efek farmakologis.

Herbal Medicine - Jamu


Pemerintah Indonesia telah membagi persiapan tanaman obat menjadi tiga kategori, yaitu jamu, obat herbal terstandar dan fitofarmaka (phytomedicines). Sebagai aktivitas biologis berasal jamu sebagian besar didasarkan pada data empiris, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk membuktikan secara ilmiah khasiat dan untuk menjamin keselamatan. Dalam perkembangan lebih lanjut dari jamu, masalah etika seperti hak kekayaan intelektual, pembagian keuntungan, keanekaragaman hayati dan konservasi perlu dipertimbangkan. Tulisan ini bertujuan untuk meninjau status jamu dan untuk memberikan pandangan yang komprehensif yang dapat digunakan dalam pembangunan masa depan untuk perbaikan lebih lanjut dari utilitas dalam menyembuhkan penyakit dan menjaga kesehatan yang baik.

Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia. Belakangan populer dengan sebutan herba atau herbal. Jamu dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian dari tumbuhan seperti rimpang (akar-akaran), daun-daunan, kulit batang, dan buah. Ada juga menggunakan bahan dari tubuh hewan, seperti empedu kambing, empedu ular, atau tangkur buaya. Seringkali kuning telur ayam kampung juga dipergunakan untuk tambahan campuran pada jamu gendong.

Jamu biasanya terasa pahit sehingga perlu ditambah madu sebagai pemanis agar rasanya lebih dapat ditoleransi peminumnya. Bahkan ada pula jamu yang ditambah dengan anggur. Selain sebagai pengurang rasa pahit, anggur juga berfungsi untuk menghangatkan tubuh.

Kabupaten Sukoharjo merupakan sentra penjualan jamu tradisional yang cukup dikenal di Indonesia. Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu kabupaten yang termasuk dalam Provinsi Jawa Tengah.

Dari banyaknya pedagang jamu tradisional di Kabupaten Sukoharjo, maka didirikanlah patung identitas Sukoharjo yaitu patung Jamu Gendong yang ada di Bulakrejo. Biasa disebut patung Jamu Gendong karena patungnya menggambarkan seorang petani dan seorang penjual jamu gendong. Daerah Sukoharjo, khususnya kecamatan Nguter, memang terkenal sebagai daerah asal penjual jamu gendong di berbagai kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Bogor, Surabaya.

Di berbagai kota besar terdapat profesi penjual jamu gendong yang berkeliling menjajakan jamu sebagai minuman yang sehat dan menyegarkan. Selain itu jamu juga diproduksi di pabrik-pabrik jamu oleh perusahaan besar seperti Jamu Air Mancur, Nyonya Meneer atau Djamu Djago, dan dijual di berbagai toko obat dalam kemasan sachet. Jamu seperti ini harus dilarutkan dalam air panas terlebih dahulu sebelum diminum. Pada perkembangan selanjutnya jamu juga dijual dalam bentuk tablet, kaplet dan kapsul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar