Sabtu, 10 September 2011

Bapakku di rumah

Aku adalah seorang remaja yang berusia 21 tahun. Namun, sampai sekarang aku benar benar merindukan sesosok manusia yang mulai aku kecil selalu berada di sampingku, selalu memberikan semangat untukku dan juga selalu mendoakan aku dimanapun aku berada.

Namun, di balik semua kenangan indah itu. Aku memiliki sebuah kenangan pahit yang aku rasa baru sekarang aku menyadarinya. Bahwa kepahitan tersebut saat ini telah menjadi sesuatu yang manis, sesuatu yang bermanfaat untukku sampai sekarang.

Sosok tersebut adalah sosok Bapak-ku, seseorang yang berwatak keras, disiplin, otoriter, gampang marah dan juga tidak mau tahu terhadap apa yang dilakukan anaknya. Setiap hari saya hanya dapat marah, caci maki, bentak bentak, bahkan kadang kadang saya juga kena pukulan bapak saya jika saya dianggap menyalahi apa yang ada di pikiran bapak-ku itu.

Saat itu yang ada di pikiranku adalah bahwa bapak-ku itu kejam padaku, sampai sampai saya merasa bahwa saya bukan anak kandung bapak saya itu. Tapi karena rasa takut yang amat mendalam, saya akhirnya hanya nurut saja, melakukan apa yang diperintahkan olehnya dan juga menuruti semua keinginannya. Waktunya belajar ya belajar, tidur siang ya tidur siang, bantu bapak buat tempe ya buat tempe, dan banyak lagi yang lainnya.

Jadi, hamir semua yang saya lakukan pada waktu itu kebanyakan adalah keinginan bapak saya. Tetapi, ada yang janggal dengan bapak saya. Pada saat saya menginjak jenjang SMP, semua kekangan dan sifat otoriter bapak telah hilang. Segala kekakuan bapak saya telah lunak. Bapak menjadi tidak pernah marah dan membentak saya lagi. Bahkan segala sesuatu yang aku lakukan tidak dikomentari oleh bapak lagi.

Hal tersebut menjadi aneh untuk saya, akhirnya dengan keberanian yang cukup, saya bertanya kepada bapak saya tentang perihal tersebut. Saat itu, kalimat yang diucapkan oleh bapak saya membekas sampai sekarang.

"Le, awakmu iku bocah lanang, awakmu sak iki wes gede, kudu isok ngatur uripmu dhewe, apik elek awakmu mbesok iku wes aturen dhewe wiwit sak iki"

artinya :
"Nak, kamu itu anak laki laki, kamu sekarang sudah besar, harus bisa menata hidupmu sendiri, baik dan buruknya kamu nanti harus sudah diatur mulai sekarang"

Akhirnya saya menyadari bahwa apa yang diberikan bapak sebagai modal dalam hidup telah cukup. Namun semua itu baru kusadari saat sekarang ini, saat jauh dari orang tua. Terima kasih untuk bapakku di rumah

"Cerita ini diikutsertakan dalam kontes Bahasa Cinta di Atap Biru"

Internet, bermanfaat atau tidak?


Sahabat blogger, dalam kehidupan sehari hari internet memanglah sebuah hal yang sudah sangat melekat dalam masyarakat. Bahkan di desa-desa pinggiran, label warnet alias warung internet juga telah menyebar di mana mana. Namun dalam beberapa tahun terakhir, sepertinya ada sesuatu yang aneh dengan keberadaan internet saat ini.

Oke, disini saya akan menceritakan beberapa manfaat internet sesuai dengan hasil pandangan dan pendengaran saya. hehehe...

1. Internet sebagai sarana mencari uang
Semua orang telah mengetahui bahwa mencari uang pada dekade terakhir ini tidak melulu harus berjualan di pasar tradisional, membuat supermarket ataupun memiliki toko/kios kecil depan rumah. Dengan adanya Internet Marketing, sepertinya internet telah benar benar menjadi sarana untuk meraup uang yang sebesar-besarnya yang sampai saat ini masih dimanfaatkan oleh para netter sekalian

2. Internet sebagai sarana komunikasi modern
Kita semua tahu, twitter, facebook dan segala macam jejaring sosial yang mulai menjamur di kalangan anak muda merupakan sarana komunikasi yang murah dan mudah untuk digunakan. Bahkan saat ini pun, bocah SD pun telah memiliki akun facebook agar dianggap tdak kuper. Oleh karena itu, keberadaan sarana baru untuk berkomunikasi ini merupakan suatu keanehan yang nyata dan paling trend dalam 10 tahun terakhir.

3. Internet sebagai tempat menghibur diri
Tidak salah lagi, game online di internet adalah salah satu cara menghibur diri yang juga bisa dianggap sebagai hobi oleh para netter sekalian. Keberadaan game tersebut tentu saja akan sangat ngetrend terutama di kalangan anak muda. Siapa tidak tahu game DOTA, zynga Poker, travian, dan game online lain yang cukup ngetrend di tahun tahun terakhir ini.

Namun dibalik manfaat tersebut ada efek negatif (negative-effect) dari beberapa manfaat di atas, hal yang paling mencengangkan menurut saya hanya ada satu. Yaitu ketika seorang remaja menghabiskan waktunya di depan layar monitor hanya untuk melakukan game online. Tidak belajar, bolos sekolah, bolos kuliah. Hanya itu yang saya sesalkan. Saya tidak mau ngobrol panjang lebar. Saya yakin para netter sekalian juga akan iba melihat generasi penerus kita yang telah salah memilih manfaat dari internet.

sekian, terima kasih