Jumat, 22 April 2011

Hindari Cuci Otak dengan Blog



Saya sempat bingung dan nggak mengerti waktu kemaren melihat sebuah artikel di sebuah koran yang brjudul "Beberapa mahasiswa di Malang jadi korban cuci otak". Saya kurang ingat judulnya, tapi ya sekitar itulah, hehehe....


Mendengar kata cuci otak, saya kemudian berpikir dan membayangkan, cuci otak itu bagaimana ya, apa sama aja dengan cuci baju ato cuci piring yang pake deterjen ato sabun colek. Ataukah cuci otak itu semacam scanning virus di komputer biar otaknya bisa bersih lagi, hehehe.... (Harap maklum, mahasiswa sekarang emang begini, hehe)


Setelah mengalami kebingungan yang cukup, saya mulai mencari makna dari cuci otak di saudara say yang namanya mbah google. Dari beberapa pengertian di google saya mendapatkan definisi yang bisa mewakili makna dari cuci otak seperti yang tertera di bawah ini.


Cuci otak adalah sebuah upaya untuk mengubah pola berpikir seseorang. Dari definisi singkat tersebut dapat kita artikan bahwa cuci otak ibarat proses doktrinasi suatu aliran baru yang biasanya menyimpang dari kaidah yang sudah ada.


Setelah saya mendapati definisi tersebut, saya kemudian mencari artikel yang berhubungan dengan cuci otak. Di sana disebutkan bahwa usia mahasiswa (18-25 tahun) merupakan usia yang paling mudah untuk mendapatkan doktrin yang menyimpang. Hal itu dikarenakan beberapa mahasiswa mempunyai pola pikir yang dengan mudah dibentuk dan dipengaruhi. Sehingga para pendoktrin lebih menggunakan mahasiswa sebagai mangsa yang tepat.


Melihat kondisi di atas. Sebenarnya kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kebanyakan mahasiswa yang mudah dipengaruhi adalah mahasiswa yang kurang bergaul dengan lingkungan sekitar atau mahasiswa yang kurang mengembangkan potensi kreativitasnya. Mengapa demikian, karena apabila mahasiswa tersebut mudah bergaul dan mengembangkan kreativitasnya, termasuk dengan terjun ke dunia blogger, saya yakin kita pasti akan baik baik saja.


Oleh karena itu, sebagai mahasiswa yang bijak. Hendaknya kita bisa memanfaatkan teknologi dan keilmuan kita dalam bentuk blog agar kita sebagai mahasiswa tidak lagi menjadi mangsa empuk para pendoktrin aliran baru tersebut.


Yang terakhir, semoga kita (mahasiswa) yang ngeblog, bisa menjadi pendoktrin pencuci otak yang baru. Dengan cara mencuci otak para mahasiswa dengan aliran baru yang namanya aliran ato ajaran ngeblog 5 waktu sehari, hehehe...

-terima kasih-

pk boll

Selasa, 19 April 2011

Untuk Kawanku Di sana



Sosok itu sepertinya mulai mengerti apa yang dia kerjakan. Dimanapun ia berada, ia selalu memikirkan seseorang yang ada di dalam pikirannya. Bahkan di setiap langkahnya, nama sesorang itu selalu saja muncul secara perlahan di kepalanya.

Sosok itu benar benar meyakini apa yang dikatakan orang yang ada dipikirannya. Kalau sudah ada ikatan batin, dimanapun aku berada, pasti akan ditakdirkan untuk bertemu kembali. Kepercayaan itulah yang selama ini di pegang teguh oleh sosok itu.

Langkah demi langkah seakan menyemburkan rasa ikhlas. Waktu demi waktu senantiasa mendoakan sosok itu. Saat itu, terdengar lirih dalam benak sosok itu, kita memang terpisah jauh, namun waktuku tidak akan habis sebelum aku menemukanmu, setiap waktu aku akan mencarimu, karena aku tahu pertemuan kita suatu saat nanti adalah pertemuan yang indah.

Kamis, 14 April 2011

Konservasi, Seberapa Kenalkah Anda dengan Kata Konservasi?



Selamat datang kembali pada blog yang hanya berisi dentuman hati yang hanya bisa diucapkan dengan kata kata...

Para netter sekalian, kita semua pasti mengetahui atau bahkan pernah mendengar apa yang dinamakan "konservasi". Sejauh ini konservasi memang merupakan suatu kata yang sering kita ucap dan kita dengarkan. Terutama di kalangan saudara saudara kita yang berkecimpung di bidang Pencinta Alam. Bagi kawan kawan yang belum begitu paham dengan konservasi, mungkin uraian berikut ini bisa menambah kantong keilmuan Anda.

Secara etimologi atau harfiah, konservasi berasal dari bahasa Inggris yaitu conservation yang berarti pelestarian atau perlindungan. Dari dua definisi singkat tersebut, dapat kita ambil kesimpulan tentang makna dari konservasi, yaitu upaya dari kita untuk melindungi atau melestarikan sesuatu agar terjaga dengan baik serta agar tidak punah.

Konservasi juga bisa memiliki arti yang lebih luas berdasarkan ilmu ekologi atau ilmu tentang lingkungan. Konservasi bisa diartikan sebagai berikut :
  1. Upaya efisiensi dari penggunaan energi, produksi, transmisi, atau distribusi yang berakibat pada pengurangan konsumsi energi di lain pihak menyediakan jasa yang sama tingkatannya.
  2. Upaya perlindungan dan pengelolaan yang hati-hati terhadap lingkungan dan sumber daya alam
  3. Upaya suaka dan perlindungan jangka panjang terhadap lingkungan
  4. Suatu keyakinan bahwa habitat alami dari suatu wilayah dapat dikelola, sementara keaneka-ragaman genetik dari spesies dapat berlangsung dengan mempertahankan lingkungan alaminya.
Konservasi memanglah bukan hal yang tabu lagi bagi kita. Namun, banyak di antara kita hanya mengerti kata konservasi secara definisi saja, tanpa diikuti pelaksanaannya. Hal ini disebabkan karena kita belum sepenuhnya paham tentang bagaimana cara kita untuk berkonservasi.

Dari beberapa jenis konservasi, konservasi yang cukup populer adalah konservasi sumber daya alam (KSDA). KSDA adalah suatu upaya atau tindakan untuk menjaga keberadaan sumber daya alam secara terus menerus secara berkesinambungan dalam hal kualitas dan kuantitasnya.

Dari definisi tersebut, dapat kita ambil kesimpulan tentang ruang lingkup konserbasi sumber daya alam, yaitu :

1. Perlindungan sistem penyangga kehidupan

Proses ekologis sumber daya alam tergantung pada sistem penyangga kehidupan yang ada sekarang. Apabila sistem penyangga lingkungan (alami maupun buatan) dapat dikategorikan dalam kondisi seimbang, maka proses ekologis juga akan berjalan dengan normal.

2. Pelestarian aneka ragam genetik yang ada

Pada saat ini banyak dilakukan rekayasa genetik sehingga galur murni genetika spesies asli banyak yang telah hilang. Untuk itu perlu diadakan penyelamatan keanekaragaman genetik mulai dari sekarang. Karena keanekaragamanjuga perlu dijaga dalam kondisi mikro maupun kondisi makro.

3. Pelestarian nilai manfaat sumber daya alam

Pemanfaatan spesies flora dan fauna sudah banyak dilakukan. Pemanfaatan spesies-spesies yang tidak dilindungi dapat terjamin dalam keseimbangan alam. Sedangkan pemanfaatan spesies-spesies yang dilindungi diperlukan peraturan perundang-undangan serta penerapan undang undang secara benar.

Dari beberapa aspek yang ada di atas, kita sebagai manusia yang bijak hendaknya bisa mempraktekkan salah satu aspek diatas pada diri kita sendiri kemudian ditularkan kepada orang orang yang ada di sekitar kita. Dan satu hal yang pasti :

"Apabila kita selalu berusaha melestarikan alam raya, pasti suatu saat nanti alam raya juga akan membantu kita (manusia) untuk tetap lestari "

best regard's
pk boll