Saya sempat bingung dan nggak mengerti waktu kemaren melihat sebuah artikel di sebuah koran yang brjudul "Beberapa mahasiswa di Malang jadi korban cuci otak". Saya kurang ingat judulnya, tapi ya sekitar itulah, hehehe....
Mendengar kata cuci otak, saya kemudian berpikir dan membayangkan, cuci otak itu bagaimana ya, apa sama aja dengan cuci baju ato cuci piring yang pake deterjen ato sabun colek. Ataukah cuci otak itu semacam scanning virus di komputer biar otaknya bisa bersih lagi, hehehe.... (Harap maklum, mahasiswa sekarang emang begini, hehe)
Setelah mengalami kebingungan yang cukup, saya mulai mencari makna dari cuci otak di saudara say yang namanya mbah google. Dari beberapa pengertian di google saya mendapatkan definisi yang bisa mewakili makna dari cuci otak seperti yang tertera di bawah ini.
Cuci otak adalah sebuah upaya untuk mengubah pola berpikir seseorang. Dari definisi singkat tersebut dapat kita artikan bahwa cuci otak ibarat proses doktrinasi suatu aliran baru yang biasanya menyimpang dari kaidah yang sudah ada.
Setelah saya mendapati definisi tersebut, saya kemudian mencari artikel yang berhubungan dengan cuci otak. Di sana disebutkan bahwa usia mahasiswa (18-25 tahun) merupakan usia yang paling mudah untuk mendapatkan doktrin yang menyimpang. Hal itu dikarenakan beberapa mahasiswa mempunyai pola pikir yang dengan mudah dibentuk dan dipengaruhi. Sehingga para pendoktrin lebih menggunakan mahasiswa sebagai mangsa yang tepat.
Melihat kondisi di atas. Sebenarnya kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kebanyakan mahasiswa yang mudah dipengaruhi adalah mahasiswa yang kurang bergaul dengan lingkungan sekitar atau mahasiswa yang kurang mengembangkan potensi kreativitasnya. Mengapa demikian, karena apabila mahasiswa tersebut mudah bergaul dan mengembangkan kreativitasnya, termasuk dengan terjun ke dunia blogger, saya yakin kita pasti akan baik baik saja.
Oleh karena itu, sebagai mahasiswa yang bijak. Hendaknya kita bisa memanfaatkan teknologi dan keilmuan kita dalam bentuk blog agar kita sebagai mahasiswa tidak lagi menjadi mangsa empuk para pendoktrin aliran baru tersebut.
Yang terakhir, semoga kita (mahasiswa) yang ngeblog, bisa menjadi pendoktrin pencuci otak yang baru. Dengan cara mencuci otak para mahasiswa dengan aliran baru yang namanya aliran ato ajaran ngeblog 5 waktu sehari, hehehe...
-terima kasih-
pk boll