Dalam serangkaian Lomba Kebut Gunung 2010 yang digelar Vanaprastha di Cibodas yang bekerja sama dengan Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango telah diadakan juga sebuah pembicaraan dan akhirnya didapatkan kesepakatan yang diberi nama Piagam Cibodas.
Tiga hal yang disepakati dalam Piagam Cibodas yang ditandatangani tiga perwakilan pencinta alam Indonesia, yakni dari Wanadri, Mapala UI dan Vanaprastha, yaitu:
Pertama, mendesak pemerintah untuk segera melakukan moratorium segala bentuk aktivitas ekspoiltasi hutan oleh para pemegang HPH dan para illegal logger di seluruh kawasan hutan nusantara.
Kedua, mendesak pemerintah mengambil sikap tegas dan menegakkan law enforcement terhadap para penjarah tanpa pandang bulu yang nyata telah menggundulkan hutan hingga menimbulkan bencana kemanusiaan.
Ketiga, mendesak pemerintah mengkaji ulang kebijakannya untuk segera mengembalikan fungsi hutan nusantara sebagai bagian terbesar paru-paru dunia untuk keberlanjutan hidup dan kemaslahatan umat manusia di muka bumi ini.
Dari tiga hal di atas, adan sedikit celotehan dan juga pertanyaan dari diri saya. Mengapa para pencinta alam tersebut hanya berusaha mendesak pemerintah???
Apakah tidak sebaiknya kalau para pencinta alam harus segera berbenah diri dan mengkaji kembali akan makna "pencinta alam"???
Saya sangat terharu melihat kawan kawan pencinta alam yang sudah mulai beralih profesi menjadi pencinta alkohol, pencinta adventure, pencinta adrenalin, dan pencinta angan angan. Sudah terlalu lama kita terbuai dengan nama pencinta alam yang keren, nama pencinta alam yang "sangar" serta nama pencinta alam yang "hebat". Tapi mana bukti nyata kita kepada alam raya yang senantiasa menemani kita setiap hari???
Bagi kawan kawan yang sudah sadar akan kepedulian kepada lingkungan, saya sangat berapresiasi kepada kalian kawan. Kepada kawan kawan yang sedang sedang saja atau bahkan belum pernah peduli dengan lingkungan, inilah saatnya kita buktikan bahwa kita adalah pencinta alam sejati, pencinta alam yang benar benar melestarikan alam. Seperti apa yang selalu kita teriakkan setiap hari. Seperti "salam lestari" kita yang menjadi penyemangat hidup kita.
Mari kita berjuang bersama untuk melestarikan alam raya kita mulai sekarang. Membibit satu pohon, menanam satu pohon, membuang sampah pada tempatnya, mengurangi pemakaian BBM, mengurangi penggunaan sampah anorganik dan sebagainya. Ingatlah kepada anak cucu kita. Kita past menginginkan kehidupan yang lebih baik bagi mereka.
"Untuk apa kita mencari ilmu yang banyak, kalau kita tidak berdampak pada lingkungan dan masyarakat di sekitar kita
Piagam Cibodas? Hmmm..
BalasHapusTentang PA? Hehehe... Santai saja. Kadang kita memang terjebak dengan menjadi seorang pencinta angan2, pencinta adventure, pencinta akohol, dll. Tapi ada baiknya jika kita beri kesempatan buat mereka untuk menunjukkan kinerja dan kreatifitas.
Wuih, komentarku dowo reeek, hahaha..
Iyap mas Bro...
BalasHapusaq baru tau kalo anak PA juga ngenal piagam perjanjian. padahal setauku biasanya anak PA cuma kenal piagam penghargaan, wkwkwk
O'ow
BalasHapusBang Mal...
BalasHapusada apa gan?
Salut untuk kesadaraannya..tulisan yang hebat
BalasHapusNanda...
BalasHapusOke jeh... sampeyan juga harus menjadi blogger yang sukses dan bisa mengeksplor diri secara bebas