Rabu, 26 Januari 2011

Manusia Semi Vegetarian....


Sehubungan dengan diadakannya "Kontes Aku Ingin Sehat" oleh Mbak Akin, saya bermaksud untuk mengkonfirmasi undangan tersebut dengan membuat posting yang bertemakan tentang penyadaran akan kesehatan.

Awalnya saya bingung, nentuin tema yang gimana ya enaknya, lhawong saya itu mahasiswa farmasi, jadinya udah pasti selalu sehat dan memiliki pola hidup yang sehat pula. hehehe....

Tetapi dibalik pola hidup saya yang sehat, saya memiliki kebiasaan yang cukup unik yang menurut pacar saya (hehehe, koyok nduwe pacar ae)kebiasaan itu nggak sehat. Kebiasaan saya itu adalah saya paling bencin dengan yang namanya sayur sayuran. Bahkan jika saya dipaksa maem sayur pun, pastinya saya akan terkena demam dan malah menjadi sakit.

Kebiasaan saya ini emang sudah dari kecil, bahkan kalo dulu sampai sampai kalau saya gak maw maem sayur, saya nggak dapet uang saku buat sekolah. Tapi dengan ancaman itu, saya tetep nekat nggak mau maem sayur sayuran. Karena memang sayuran itu adalah musuh besar dalam hidupku. Hehehe...

Demi waktu demi waktu, hari demi hari berganti.... Akhirnya saya memperoleh suatu pencerahan. Akhirnya saya mulai bertanya pada diri saya sendiri.

"Apakah saya itu sebegitu bencinya dengan sayuran? Apakah saya akan selamanya tidak menyukai sayuran?"

Pertanyaan tersebut akhirnya menjadi momok dalam perjalanan hidupku sewaktu aku mulai jauh dari orang tua dan menikmati kejamnya hidup dunia kos kosan yang harus serba ngirit untuk hidup. Dengan keadaan yang seperti itu, aku mulai mencari informasi tentang sayuran, manfaatnya dan bahkan sampai sampai aku mencari artikel tentang bagaimana caranya menjadi seorang vegetarian.

Dari beberapa artikel yang aku baca di internet, aku mulai memahami bahwa sayuran itu sangat penting bagi tubuh. Banyak vitamin yang diperlukan tubuh itu diperoleh dari sayuran. Dan bahkan, dikatakan juga bahwa seorang non-vegetarian itu akan mudah lemes dan juga tubuhnya akan tampak kurus.

Selain itu, dari artikel tentang bagaimana cara menjadi vegetarian, saya mendapatkan beberapa tips untuk menyukai sayuran.
1. Sering berkumpullah dengan orang vegetarian
2. Minta bantuan kepada orang terdekatmu untuk membantu kamu menyukai sayuran
3. Mulailah dari memakan sayuran yang tidak berasa atau rasanya enak

Dari tiga tips tersebut, akhirnya saya memutuskan untuk mencoba poin kedua. Saya meminta bantuan orang terdekat saya alias pacar saya (hehehe, koyok nduwe pacar dhewe ae) untuk membantu saya agar menyukai sayuran dengan cara apapun, yang penting saya nanti bisa menyukai sayuran.

Akhirnya saya terjebak dengan apa yang saya minta kepada pacar saya. Mau gak terjebak gimana, masak setiap kali ngapel, yang dihidangkan selalu bermenu sayuran yang dibumbuhi dengan sedikit ancaman kalo gak mau makan jangan ngapel lagi.

Karena saya sangat mencintai pacar saya....(hehehe), saya kuat kuatin mencoba menu pertama yang dihidangkan yaitu sayur bening dengan genre sayurnya "bayam". Awalnya saya hanya mencoba langsung menelan, tetapi akhirnya saya merasakan manisnya sayur tersebut ketika saya mencoba mengunyahnya. Dan tidak terasa satu mangkuk sayurnya udah habis. Dalam hati saya berkata "Ternyata sayuran itu enak".

Waktu demi waktu berlalu akhirnya saya sudah bisa mencintai sayuran. Sayur bayam, sayur lodeh tewel, sayur lodeh bambu muda, cap jay ternyata sudah bisa masuk ke perut saya. Meskipun belum semua sayuran saya suka, seperti kecambah, kembang kol dan sawi. Tetapi saya sudah bahagia karena saya sudah bisa menjadi manusia yang semi vegetarian.

Artikel ini diikutsertakan dalam Kontes Aku Ingin Sehat

Senin, 24 Januari 2011

Potret Pencinta Alam...


Kawan kawan netter dan blogger, semua orang pasti memiliki tujuan dalam hidup. Dan pastinya, tujuan tersebut adalah tujuan yang baik. Dalam kehidupan sehari hari, kegiatan kita pastinya tidak terlepas dari tujuan tersebut yang selalu menjadi acuan dan pedoman bagi kita.

Cita cita adalah salah satu kata yang bisa mencerminkan tujuan hidup kita. Pada waktu kita kecil, apabila kita memiliki suatu cita cita yang mulia, pasti kita akan mendapatkan apresiasi dari bapak, ibu dan keluarga kita. Mereka juga akan selalu mendukung apa yang telah kita cita citakan.

Seiring berjalannya waktu, cita cita tersebut pastinya akan mengalami perubahan sebagaimana proses kehidupan yang kita lalui. Ada kalanya cita cita tersebut menjadi cita cita yang memberikan manfaat bagi orang banyak dan alam sekitar. Ada kalanya cita cita tersebut malah menjadi cita cita yang merusak tatanan sosial di masyarakat dan juga tatanan alam sekitar. Atau bahkan cita cita tersebut menjadi perpaduan antara kedua opsi di atas.

Saya sendiri merupakan bagian dari proses yang alami di dunia ini. Oleh karenanya saya juga memiliki hasrat dan cita cita terpendam pada diri saya untuk bisa menjadi manfaat bagi orang lain dan juga alam raya.

Semua itu berjalan tanpa rencana dan bahkan sama sekali tidak terduga. Dengan adanya proses diri saya untuk menemukan siapa saya yang sebenarnya, akhirnya saya terjerumus ke dunia pencinta alam yang notabene dikenal sebagai dunia hitam organisasi mahasiswa.

Pada awalnya saya hanya bisa terdiam dan merenungi apakah jalan yang saya pilih adalah jalan yang benar. Waktu demi waktu berlalu disaat saya mencoba untuk menemukan apa arti yang sebenarnya dari seorang pencinta alam. Banyak pertanyaan pertanyaan yang timbul dan tenggelam dengan sendirinya pada saat itu. Sehingga akhirnya membuat saya terhenti untuk merenungi makna seorang "pencinta alam".

Sampai akhirnya saya bertemu dengan beberapa orang yang pencinta alam tetapi tidak mau disebut dengan pencinta alam. Pada waktu itu, saya manfaatkan sebaik-baiknya untuk bertanya kepada mereka.

"mas, sebenere yang dimaksud pencinta alam iku opo se asline?", dengan seolah olah berwajah lugu aku bertanya kepada mas mas itu

"sebenere yang dimaksud pencinta alam iku yo uwong seng seneng marang alam sekitar le, dadi hakikate iku mung siji iku thok, tapi bentuk'e isok macem macem"

"lha seng dimaksud macem macem iku opo tho mas?", dengan kebingungan aku bertanya lagi

"maceme kegiatan seng seneng marang alam sekitar iku akeh banget, contohe iku seneng nandur tanduran, gak mateni tanduran, gak ngguwak sampah sembarangan, gak mateni kewa, dan jek akeh liyane le"

"lha terus nek koyok munggah gunung, panjat tebing, panjat dinding, orad iku opo dadi salah siji bentuk pencinta alam mas?"

"wah, nek iku asline mung hobi le. sejarahe biyen iku wong seng seneng marang alam raya iku munggah gunung gawe ngersik'i sampah, duduk nambahi sampah. wong panjat tebing lan panjat dinding iku gawe latihan fisik ben kuwat nek kate nandur tanduran nang panggone bekas longsor seng curam. dan wong orad iku digawe latihan nang sungai ndelok'i kondisi tanduran nang Daerah Aliran Sungai (DAS) lan njupuk'i sampah nang sungai iku . dadi sak kabehane iku asline mung sarana gawe nglestarikno alam le, ojok sampek salah ngartekno awakmu le"

Dengan penjelasan yang panjang dan lebar itu, akhirnya saya bisa mengetahui bahwa pilihan saya untuk mencapai tujuan dan cita cita sebagai pencinta alam adalah suatu "CITA CITA YANG MULIA"....

Tetapi, menjadi pencinta alam yang sebenarnya atau hanya sebagai pencinta alam yang setengah setengah adalah suatu pilihan bagi kita semua.....

Akhirnya saya bisa memahami makna kata berikut :
"semua orang bisa menjadi pencinta alam"

Senin, 17 Januari 2011

Waktu Yang Dinanti...

Kapankah kita akan menorehkan buah karya kita untuk alam kita yang sudah mulai merasakan penatnya kehidupan yang selalu diusik oleh manusia. Hutan hutan sudah mulai kita tebangi. Laut sudah mulai kita racuni dan kita isi dengan sampah. Udara telah kita biarkan berisi gas gas racun dan perusak keseimbangan alam.

Sebuah kegundahan yang amat dalam patut kita rasakan mulai sekarang. Kita selalu bilang bahwa alam mulai tidak bersahabat dengan kita. Saya benar benar kurang sepakat dengan hal itu. Yang benar adalah, " Kita yang nggak mau bersahabat dengan alam".

Coba kita renungkan kembali...
Apakah salah, Tuhan mengirim banjir bandang dan tanah longsor jika kita tidak mau merawat pepohonan yang ada di gunung dan membersihkan sampah di sungai?

Pertanyaan yang pantas muncul dalam benak kita adalah kapan kita memulai langkah bijak untuk menyelamatkan alam. "Waktu yang dinanti" oleh alam sekitar kita harus segera kita realisasikan. Kita mesti melakukan konservai mulai sekarang secara sadar dan terus menerus.

Sebelum alam melakukan seleksi kepada manusia yang tidak bersahabat dengan alam... Mari kita bersama sama bertindak selayaknya sahabat bagi alam raya kita yang hijau dan permai...

Senin, 03 Januari 2011

Perilaku konservatif yang mulai tergantikan...


Kali ini saya akan menampilkan sedikit kreasi manusia yang boleh dibilang konservatif.
Mengapa saya mengatakan konservatif?
Karena temuan ini merupakan temuan yang boleh dibilang mempunyai manfaat untuk menjaga kelestarian alam raya kita.

Dustbot, kawan kawan pasti sudah mengenal robot ini. Karena robot ini telah dirilis sejak September 2010. Dustbot merupakan robot pemungut sampah yang diciptakan untuk menutupi sifat manusia yang malas memungut sampah. Sebenarnya saya memiliki sedikit kebingungan tentang diciptakannya robot ini. Karena menurut saya yang mestinya menjaga kelestarian bumu dengan cara membuang sampah pada tempatnya itu manusia bukan robot. Betul gak kawan kawan....

Saya sendiri awalnya menyatakan keheranan yang berlebihan (sok sok'an gitu, hehehe). Karena perilaku konservatif manusia yang mulai tergantikan. Padahal sampah adalah produk dari kegiatan manusia. Untuk itu, kita harus bertanggung jawab atas semua sampah yang kita hasilkan.

Sebenarnya, tanpa keberadaan Dustbot pun kita bisa melakukannya. Mungkin kita sudah terlalu sibuk atau kita yang malas untuk melakukan konservasi sampah kali ya... Semua itu harus kita kembalikan pada diri kita sendiri. Apakah kita mau, pada suatu saat nanti semua pekerjaan manusia akan digantikan oleh robot seperti apa yang ditayangkan dalam film "Doraemon". Saya yakin kita semua tidak mau budaya kita tergerus oleh budaya robotika yang sangat berkembang di era sekarang ini.

Semoga catatan kecil di atas bisa membuat kita lebih bersahabat dengan sampah sehingga kita bisa melakukan tindakan tindakan yang lebih konservatif lagi.

Oke jeh....

Minggu, 02 Januari 2011

Pecinta Alam Sepakati Piagam Cibodas 2010 dengan Pikiran Kosong

Dalam serangkaian Lomba Kebut Gunung 2010 yang digelar Vanaprastha di Cibodas yang bekerja sama dengan Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango telah diadakan juga sebuah pembicaraan dan akhirnya didapatkan kesepakatan yang diberi nama Piagam Cibodas.

Tiga hal yang disepakati dalam Piagam Cibodas yang ditandatangani tiga perwakilan pencinta alam Indonesia, yakni dari Wanadri, Mapala UI dan Vanaprastha, yaitu:

Pertama, mendesak pemerintah untuk segera melakukan moratorium segala bentuk aktivitas ekspoiltasi hutan oleh para pemegang HPH dan para illegal logger di seluruh kawasan hutan nusantara.

Kedua, mendesak pemerintah mengambil sikap tegas dan menegakkan law enforcement terhadap para penjarah tanpa pandang bulu yang nyata telah menggundulkan hutan hingga menimbulkan bencana kemanusiaan.

Ketiga, mendesak pemerintah mengkaji ulang kebijakannya untuk segera mengembalikan fungsi hutan nusantara sebagai bagian terbesar paru-paru dunia untuk keberlanjutan hidup dan kemaslahatan umat manusia di muka bumi ini.

Dari tiga hal di atas, adan sedikit celotehan dan juga pertanyaan dari diri saya. Mengapa para pencinta alam tersebut hanya berusaha mendesak pemerintah???
Apakah tidak sebaiknya kalau para pencinta alam harus segera berbenah diri dan mengkaji kembali akan makna "pencinta alam"???

Saya sangat terharu melihat kawan kawan pencinta alam yang sudah mulai beralih profesi menjadi pencinta alkohol, pencinta adventure, pencinta adrenalin, dan pencinta angan angan. Sudah terlalu lama kita terbuai dengan nama pencinta alam yang keren, nama pencinta alam yang "sangar" serta nama pencinta alam yang "hebat". Tapi mana bukti nyata kita kepada alam raya yang senantiasa menemani kita setiap hari???

Bagi kawan kawan yang sudah sadar akan kepedulian kepada lingkungan, saya sangat berapresiasi kepada kalian kawan. Kepada kawan kawan yang sedang sedang saja atau bahkan belum pernah peduli dengan lingkungan, inilah saatnya kita buktikan bahwa kita adalah pencinta alam sejati, pencinta alam yang benar benar melestarikan alam. Seperti apa yang selalu kita teriakkan setiap hari. Seperti "salam lestari" kita yang menjadi penyemangat hidup kita.

Mari kita berjuang bersama untuk melestarikan alam raya kita mulai sekarang. Membibit satu pohon, menanam satu pohon, membuang sampah pada tempatnya, mengurangi pemakaian BBM, mengurangi penggunaan sampah anorganik dan sebagainya. Ingatlah kepada anak cucu kita. Kita past menginginkan kehidupan yang lebih baik bagi mereka.

"Untuk apa kita mencari ilmu yang banyak, kalau kita tidak berdampak pada lingkungan dan masyarakat di sekitar kita

1 Januari Bukan Tanggal yang Bermakna


Setelah melewati tanggal 1 Januari kemarin, ada satu hal yang membuat saya bertanya kepada diri dan hati saya. Sebenarnya apa sih makna akan tanggal 1 Januari sehingga akhirnya membuat tanggal ini menjadi sakral dan eksklusif?

Pertanyaan itu seakan memberi banyak jawaban di pikiran saya dan beberapa teman yang saya tanyai. Namun hampir semua jawaban hanya merupakan jawaban subyektif yang intinya hanya berasal dari otak mereka masing masing.

Ada yang bilang tanggal 1 Januari merupakan awal dari adanya sistem kaleder (kaleidoskop) yang merupakan sistem peninggalan dari nenek moyang kita di zaman Yunani Kuno serta Mesir Kuno. Ada juga yang bilang bahwa tanggal 1 Januari merupakansuatu hari di mana kita harus mengevaluasi diri kita selama setahun silam kemudian kita membuat planning dan target untuk tahun ke depan. Dan banyak lagi yang lainnya, bahkan ada yang bilang bahwa tanggal 1 Januari adalah tanggal untuk mesum berjamaah di setiap sudut kota kita. Hehehe

Dengan semua pendapat itu, saya hanya bisa menyimpulkan bahwa tanggal 1 Januari hanyalah sebuah hari yang tanpa makna, tanpa arti bahkan tanpa nilai. Yang bermakna pada tanggal 1 Januari adalah apa yang kita lakukan di tanggal ini, apa yang dapat kita sumbangkan untuk diri kita dan masyarakat kita, betul nggak?

Jadi, mari kita isi hari hari kita dengan hal hal positif yang memiliki makna dan nilai plus. Karena hidup kita hanya sekali dan waktu kita untuk menjadi pribadi yang bermakna hanya satu kali.

Semoga keheningan alam raya serta kemeriahan kehidupan di hutan bisa menjadi penyemangat diri kita untuk selalu mencintai dan melestarikan alam.....